Senin, 22 Maret 2010

Opini tentang Anggota DPR

Orang pasti akan teringat pendapat Gus Dur tokoh besar bangsa ini, bahwa anggota DPR seperti taman kanak-kanak. Pendapat tersebut terbukti lagi ketika hari ini masyarakat melihat peran politik anggota dewan yang memang menurut banyak masyarakat mirip bukan orang dewasa.
Sandiwara politik yang diperankan anggota dewan itu menampilkan kisruh yang sangat memalukan dan tidak patut ditampilkan anggota DPR. Rapat paripurna DPR penyampaian laporan akhir hasil kerja Pansus Century yang berlangsung Selasa ( 2/2/10) berakhir ricuh. Banyak koor huuu, ketika ketua Pansus membacakan laporannya dan banyak interupsi yang saling serobot tidak elok dilihat. Belum lagi ketika seorang anggota dewan maju melabrak meja ketua sidang. Bahkan lemparan botol mengenai meja pimpinan sidang. Setelah itu kisruh mulai terjadi di dalam dan di luar gedung DPR. Semua dipicu juga ketika ketua sidang Marzuki Ali menutup sidang.
Interupsi yang bertubi-tubi dari anggota DPR tidak bisa dihentikan Ketua DPR Marzuki Alie yang memimpin sidang, sehingga akhirnya para anggota DPR saling berebut kesempatan menyalakan mikrofonnya.
Karena tidak mendapat kesempatan mengutarakan pendapatnya, sejumlah anggota DPR akhirnya berlari menuju podium pimpinan sidang dan menegur langsung Marzuki Alie. Keadaan itu memancing polisi dan satuan pengaman dalam (pamdal) DPR-RI untuk memasuki ruang sidang serta memagari Ketua DPR.
Berdasarkan pengalaman, selama persidangan di parlemen, masuknya aparat keamanan telah menunjukkkan situasi di ruang rapat tidak terkendali lagi. Rapat kemudian ditutup untuk lobi pimpinan fraksi. Anggota fraksi kemudian berkumpul di ruang yang berbeda-beda.

Sidang Paripurna DPR RI hari ini mengagendakan pembacaan laporan akhir Panitia Khusus Hak Angket Bank Century. Namun, karena sempat diwarnai kericuhan, maka sidang pun ditunda hingga pukul 14.00 WIB. Wakil Ketua DPR, Priyo Budi santoso, mengagendakan untuk mengadakan rapat pimpinan DPR RI untuk menyikapi masalah tersebut.

Sang Pemimpi

Sang pemimpi adalah novel kedua dari Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Dalam film, sang pemimpi merupakan sekuel dariLaskar Pelangi yang telah mencetak prestasi fenomenal. Dari segi kualitas film dibuktikan dengan meraih banyak penghargaan di dalam negeri maupun di tingkat Internasional sedangkan dari sisi jumlah penonton, Laskar Pelangi saat ini tercatat sebagai film terlaris di Indonesia sepanjang masa.

Jantung cerita dalam cerita seru Sang pemimpi ini adalah kekuatan mimpi berbalut kisah persahabatan tiga anak Melayu Belitong yang bermimpi untuk melanjutkan sekolah mereka hingga ke Perancis, menjelahi Eropa, bahkan sampai ke Afrika.!.

Ikal, Arai, dan Jimbron, itulah nama mereka. Merekalah para pemimpi itu!
Untuk versi filmnya tokoh Ikal dan Arai masing-masing diperankan oleh 3 aktor, sementara tokoh Jimbron kelihatannya hanya muncul kisahnya pada saat mereka remaja :

Sang Pemimpi memberikan gambaran pentingnya mimpi dari seseorang. Ikal, Arai, dan Jimbron yang memiliki impian untuk berdiri di Sorbonne, Prancis. Ikal (alias Andrea Hirata) mengukir tiap langkah menuju mimpinya. Ada saat dimana dia pesimis. Dan memang pesimis adalah penyakit. Karena pesimistis menimbulkan sinis, lalu iri, lalu dengki, lalu mungkin fitnah. Dan itulah sifat-sifat yang menyumbangkan kerusakan di muka bumi. Tapi seorang Arai, dia adalah seorang Simpai Keramat yang menatap mimpi-mimpinya dengan sangat optimis.