Senin, 24 Mei 2010

SETELAH LULUS MEMBUKA USAHA WARNET

Setelah lulus kuliah saya akan mendirikan usaha warnet,karena sebidang dengan jurusan waktu saya kuliah, saya akan usaha warnet dari bawah dulu setelah ada peningkatan baru saya kembangkan lagi usaha warnet saya.pertama – tama say cari modal dulu minimal 10 juta,Warnet 10 juta rupiah bukanlah tidak mungkin, asumsinya adalah jumlah client hanya 5 PC dan tentunya saya harus puas dengan tampilan desktop yang apa adanya, jangan bermimpi memakai KDE 4.2 selain itu saya di tuntut untuk memiliki skill lebih karena saya harus melakukan instalasi warnet saya sendiri. Perhitungan detailnya adalah sebagai berikut;

Biaya Pembelian Hardware;
PC yang saya beli minimal 6 buah dengan perincian 5 buah PC Bekas PIII dengan RAM 128 yang bisa di tebus dengan harga RP. 800.000,00 yang akan di gunakan sebagai client, kemudian 1 buah PIV bekas dengan RAM 512 yang bisa di tebus sebesar Rp. 2.000.000,00 yang akan di gunakan sebagai billing dan PC operator, oya jangan lupa tebuslah printer Epson C.90 dengan CISSnya kemungkinan sekarang seharga Rp. 800.000,00 kalo CISS anda pasang sendiri bisa lebih murah Rp. 200.000,00.

Biaya Sambungan Speedy;
Speedy bisa di tebus dengan biaya antara Rp. 800.000,00 hingga Rp. 1.000.000,00 namun usahakan membeli modem tersendiri jangan yang dipaketkan karena nantinya modem itu akan saya manfaatkan seluruh fasilitasnya sehingga membutuhkan modem dengan kualitas yang cukup baik.

Biaya Jaringan;
Jaringan minimal saya membutuhkan 1 buah switch, cari saja yang termurah, di sini bisa di tebus sebesar Rp. 350.000,00 kemudian konektor RJ-45 sebanyak 12 buah dan Kabel Belden sesuai kebutuhan (disini harga per-meter Rp. 3000,00-an) jika asumsinya saya membutuhkan 100 meter maka biaya untuk kabel UTP adalah Rp. 300.000 dan RJ-45 sebesar Rp. 48.000,00
Sisa sebesar Rp. 1.800.000 saya gunakan untuk desain tempat seperti penyediaan meja dan lain sebagainya

Analisa Bisnis
Anggaplah dalam satu hari saya buka dari jam 07.00 WIB hingga 24.00 WIB dengan perkiraan jam terpakai hanya 50 persen berarti dari 17 jam hanya 8,5 jam saja yang terpakai, dari 8,5 jam tiap PC nya saya hanya mengasumsikan terpakai 3 unit berarti total jam yang saya sewakan ke user tiap harinya adalah 25,5 jam. Jika biaya sewa saya tetapkan sebesar Rp. 3.500,00/jam maka tiap harinya saya mendapatkan Rp. 89.250,00 berarti tiap bulannya saya mendapatkan Rp. 2.667.500,00 hanya dari biaya sewa. Pemasukkan tambahan lainnya bisa saya dapatkan dari;

o Pemasukkan dari penge-print-an

o Pemasukkan dari kursus privat Internet ataupun Linux

o Pemasukkan dari pengetikkan

o Pemasukkan dari penjualan minuman

Secara kasar jika dari total pemasukkan lain-lainnya adalah sebesar Rp. 500.000,00/bulan maka saya mendapatkan Rp. 3.177.500,00

Pengeluaran rutin
Tiap bulannya tentunya saya harus mengeluarkan sejumlah uang agar usaha ini dapat berjalan, untuk warnet biaya tiap bulannya dapat diperkirakan sebagai berikut;

o Biaya Internet sebesar Rp. 825.000,00

o Biaya Listrik sebesar Rp. 300.000,00

o Biaya Tenaga kerja 2 orang masing-masing Rp. 500.000,00 total Rp. 1.000.000,00

Maka saya masih mendapatkan penghasilan sebesar Rp. 1.052.500,00 tiap bulannya, sangat lumayan,

MERAUP DOLAR DARI HOBI GAMBAR


Berbekal kegemarannya menggambar dari buku sampai dinding ia kini memiliki sekolah desain dan animasi di tanah air dan berhasil meraup setumpuk dolar. Penghargaan bergengsi internasional young screen entrepreneur of the year 2007 di inggris pun berhasil diraihnya. Hobi yang dikemas dengan kreativitas,ternyata menghasilkan laba yang luar biasa,sekaligus idealisme yang memukau.

Muda, pintar, kreatif, memiliki bisnis sendiri dan banyak uan,tentu menjadi banyak impian banyak orang. Gara – gara sering menyaksikan acara “Gemar Menggambar” yang ditayangkan di TVRI era 70-an,di usianya yang masih relatif muda, Wahyu Aditya (29) nyaris memiliki semuanya.titik balik yang membuat nama Adit, sapaan akrabnya, menggebrak dunia animasi internasional adalah ketika dewan juri yang terdiri dari pakar film inggris menobatkannya sebagai international young screen entrepreneur of the year 2007.

Kegemaran menggambar Adit sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.ketika menjadi murid kelas 1 SD Cor jesu 1 malang,ia pernah menjadi juara lomba menggambar.kegemarannya itu lalu disalurkan pula dengan mengirim gambar kepada Tino Sidin, tokoh legendaris yang mengasuh acara “Gemar Menggambar” di TVRI.Hobi menggambar terus berllanjut sampai SMA. Bahkan, dinding sekolah pun ia gambari.”Saya murid pertama yang diperbolehkan menggambari dinding” katanya mengenang.selesai sekolah SMA Adit pun menuntut ilmu di advanced diploma of interactife multimedia kvb institute of tech,Sydney,Australia,untuk mempelajari multimedia.

Karier Adit selepas kuliah dimulai sebagai creative designer & animator di trans tv pada 2000-2002, sbagai student di kvb institute of tech,almamaternya, bias saja ia melanjutkan hidup di kangguru itu, “Tapi saya tidak betah hidup di Australia,”katanya.selepas dari trans tv, adit memilih bekerja freelance selama satu tahun.

MEWUJUDKAN MIMPI – MIMPI DARI KERIPIK PISANG


Banyak anak Indonesia yang kurang beruntung. Mereka harus membantu orang tua masing – masing mencari nafkah. Ada yang mengamen, ada yang berjualan rokok dan permen, ada pula yang berjualan Koran.itulah yang terjadi pada Sinta, perempuan yang berusia 22 tahun ini tak hanya berhasil mengangkat keluarganya keluar dari kemiskinan selama bertahun – tahun, melainkan berhasil menjadi pengusaha yang hebat. Ia termasuk beruntung karena bias mengajar ilmu hingga jenjang Universitas. Saat buku ini ditulis ia masih tercatat sebagai mahasiswi di Fakultas Ekonomi, universitas Lampung, Sumatra. Terpikir untuk menambah uang saku, bisnis yang diawalinya dari kecil-kecilan malah membuatnya menjadi jutawan.

Memahami bahwa ia tidak di lahirkan di keluarga yang berkecupan secara materi ketika duduk 2 SMA, Sinta merasa haruslah bekerja di pabrik keripik pisang. Selama bekerja di pabrik pisang tersebut, ia banyak mendapatkan ilmu. Dari mulai memilih pisang berkualitas baik, memotongnya menjadi irisan yang tipis, menggorenganya sampai renyah, sampai memberikan variasi rasa. Pisang yang awalnya hanya menjadi hidangan penutup ketika makan siang berubah menjadi camilan saat menonton televise.itulah yang membuat Sinta membulatkan tekadnya. Ia mulai mengumpulkan uang hingga 3 juta rupiah. Uang itu ia belanjakan sejumlah barang untuk memulai usaha antara lain peralatan dapur yang standar serta bahan dasar pisang. Tak hanya itu, ia juga tahu ada hasil bumi lain yang bias ia manfaatkan. Ia pun membeli singkong, ubi jalar, talas, dan sukun.

Selain membantu proses pembuatan keripik, kedua teman Sinta itu membantunya mengemas produk. Tak hanya itu, mereka juga memasarkan produk kesekolah – sekolah, toko cemilan, dan toko cendera matayang bisa dikunjungi olh wisatawan. Untuk menghormati ibunya, ia mengimbuhi Ibu Mery di belakangnya.jadilah merek dagang yang di daftarkannya menjadi Istana Keripik Ibu Mery. Baru tiga tahun usahanya berjalan, ia sudah bias membuka lapangan pekerjaan bagi 13 karyawan. Sebagai dari mereka adalah tentangganya sendiri.meski telah tumbuh menjadi seorang jutawan muda, Sinta tidak berubah menjadi manusia sombong. Ia tetap tampil sebagai sebagai wanita rendah hati yang punya segudang mimpi untuk keluarganya tercinta.

JURAGAN BRA YANG TEROBSESI BONITA


Bonita dalam bahasa spanyol berarti wanita jelita. Nama inilah yang begitu lekat dan tak bisa bisa dipisahkan dari Jefri Van Novis, pria lajang kelahiran bukit tinggi 27 tahun lalu. Ke mana-mana ia selalu membawa pakaian dalam wanita. Meski begitu jangan buru-buru dan menudingnya banci. Bila ia selalu membawa-bawa pakaian dalam wanita, itu karena bisnis semata.bisnisnya adalah jual beli produk pakaian dalam wanita bermerk Bonita. Bisnis ini ditekuninya sejak menjelang ia masuk perguruan tinggi.

Meski senang dan bangga, namun membersit juga rasa khawatir:bagaimana membayar biaya kuliah yang terbilang tinggi bagi keluarganya, serta biaya hidup selama berkuliah di padang. Maka munculah gagasan untuk kuliah sambil berdagang.maka jadilah Jefri pedagang produk pakaian dalam wanita – bra,celana dalam, korset, dan sejenisnya- merek bonita, yang diproduk kakak sepupu di Jakarta.usai berkuliah pada tahun 2004, jefri masih tetap memasok barang dagangannya ke padang.pada tahun 2006 ia pun merasa mantap untuk memebangun bisnisnya sendiri yang terpisah dari sang kakak. Bisnis pakaian dalam ditinggalkannya semua pelangganya di serahkannya kepada kakaknya itu.sukses memebesarkan Bonita di kota asalnya, Jefri bertekad merentangkannya sayapnya ke Jakarta dan akan membuka cabang di berbagai kota lainnya. Di Jakarta, misalnya akhir maret lalu ia memebuka cabang di pasar blok A, tanah Abang, Jakarta pusat, kita tahu lokasi ini sangat strategis karena merupakan pusat bisnis grosir yang bukan saja mlayani seluruh Indonesia, melainkan juga ekspor dan impor ke kawasan timur tengah, afrika, Malaysia, singapura, dan brunei darusallam, bahkan juga ke pasar amerika dan eropa bisa di pastikan kebutuhan tiket ke berbagai penjuru dunia terbuka luas.

Seiring dengan itu, angannya pun melambung ,”Impian terbesar saya adalah membangun perusahaan penerbangan Bonita Air,”Katanya. Dan seiring dengan itu bisnisnya pun terus melambung tinggi, lebih tinggi dari pesawat yang tengah terbang di udara.